Friday, March 27, 2009

Madah Seketika

Yang Telah Tiada

Bulu-bulu berumbai disokong daun,
Terkangkang dahan dibalun,
Menanggislah ia berdarah batin,
Menggeletar pucuk dirakus tangan,
Sang Ulat lari bertempiaran,
Balada Rimba Hijau tidak kelihatan.

Walau ada waktu yang tinggal,
Sedetik itu bagaikan mustahil,
Nama mu Si Botak, nama mu juga Si Gondol,
Bukan rela mu untuk berbogel,
Mereka itu yang jahil!
Mereka itu yang Sial!

Siapa sangka malam meniup sangkakala,
Kunang-kunang menghidupkan suasana,
Mengamit kenangan penghuni rimba,
Namun semuanya gundah gulana,
Senandung tak bernadi,
Burung-burung harapan tercunggap luka.

Bumi hangus terbakar hitam,
Kemusnahan menjalar dahan gelisah,
Bara merobek, mengoyak, meradak zalim,
Luas tanpa sempadan, bulan pitam,
Esok tanpa lusa, mentari berdiam,
Layu dan sayu...


No comments:

Post a Comment